Kalau lo suka game dengan nuansa horor yang bukan sekadar jumpscare murahan, tapi lebih ke atmosfer yang bikin lo nggak nyaman (dalam arti bagus), lo harus nyobain Little Nightmares II. Game ini tuh kayak mimpi buruk yang dikemas dengan seni. Serius. Gak ada darah muncrat atau zombie kejar-kejaran, tapi lo tetap bisa ngerasain detak jantung naik gara-gara suasananya yang... serem tapi indah.
Little Nightmares II ini adalah prekuel dari game pertamanya, Little Nightmares, yang udah duluan dapet banyak pujian karena desain artistik dan gameplay-nya yang unik. Di seri kedua ini, lo bakal mainin karakter baru bernama Mono, seorang bocah kecil bertudung kertas, yang berpetualang bareng Six—protagonis dari game pertama.
Cerita Tanpa Banyak Dialog, Tapi Penuh Makna
Salah satu hal yang bikin Little Nightmares II beda dari kebanyakan game horor lain adalah cara mereka nyeritain cerita. Di sini, lo nggak akan nemuin dialog panjang atau cutscene dramatis. Semuanya disampaikan lewat lingkungan, visual, dan gestur karakter.
Ceritanya cukup simpel tapi dalem: Mono dan Six harus menjelajahi dunia yang rusak dan dipenuhi makhluk-makhluk aneh, sambil menghindari bahaya dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan dunia ini. Mereka ngelawan entitas misterius yang dikendalikan oleh sinyal dari Menara Sinyal (Signal Tower). Semakin lo main, semakin banyak pertanyaan muncul... dan mungkin jawabannya gak bakal jelas 100%, tapi itulah daya tariknya.
Visual: Serem Tapi Artistik
Bisa dibilang, visual dan desain lingkungan adalah daya jual utama game ini. Lo bakal diajak keliling tempat-tempat yang penuh nuansa mencekam kayak sekolah angker, rumah sakit terbengkalai, sampai kota suram yang dipenuhi warga yang udah kayak zombie pasrah karena candu sinyal TV.
Gaya visualnya gelap, grimis, dan penuh detail yang bikin lo ngerasa kayak lagi mimpi buruk... tapi yang pengen lo telusuri terus. Gak heran banyak yang bilang, Little Nightmares II adalah salah satu game indie dengan arah seni terbaik.
Gameplay: Puzzle Platformer Dengan Elemen Horor
Secara gameplay, Little Nightmares II adalah game puzzle-platformer dengan mekanik dasar kayak lompat, lari, manjat, dan ngumpet. Tapi jangan salah, meski kelihatan simpel, lo bakal ketemu banyak tantangan yang harus diselesaikan dengan otak dan refleks.
Yang menarik, lo gak sendirian di game ini. Mono bakal bareng sama Six, dan kadang kalian harus kerja sama buat lewatin rintangan. Tapi ini bukan game co-op ya, Six dikendalikan AI. Untungnya, AI-nya cukup pintar dan jarang nyusahin.
Selain itu, ada beberapa bagian di mana lo bisa “lawan balik” musuh, meskipun tetap gak disarankan untuk main bar-bar. Lebih baik ngumpet, nunggu momen pas, atau cari cara untuk kabur dengan elegan. Taktik, bro!
Musuh-Musuh yang Gak Biasa
Salah satu hal paling memorable dari Little Nightmares II adalah desain musuh-musuhnya. Bayangin lo dikejar guru berkepala ular yang lehernya bisa memanjang ke mana-mana, atau pasien rumah sakit yang hidup tapi cuma bisa gerak di kegelapan—dan lo harus pakai senter buat “bekuin” mereka sementara.
Gak cuma ngeri secara tampilan, tapi juga bikin panik secara gameplay. Setiap musuh punya pola serangan dan kelemahan masing-masing, jadi lo harus ngerti gimana cara ngadepinnya.
Musik dan Suara: Horor yang Masuk ke Tulang
Audio di game ini juga gak main-main. Soundtrack-nya minim, tapi pas banget buat bangun atmosfer. Lo bakal dengerin suara langkah kaki kecil, nafas panik Mono, retakan kayu, dan desahan musuh yang bisa bikin bulu kuduk merinding.
Efek suara jadi bagian penting dari pengalaman horor di Little Nightmares II. Kadang, suara bisa jadi satu-satunya petunjuk bahwa ada bahaya mendekat. Jadi, kalau main, pastikan pake headset biar imersi maksimal.
Durasi & Replay Value
Game ini gak panjang, sekitar 5-6 jam tergantung seberapa cepat lo bisa pecahin puzzle-nya. Tapi karena dunianya begitu kaya dan penuh rahasia, banyak pemain balik lagi buat cari hat collectible, glitching remains, dan ngulik teori cerita yang nggak dijelasin secara eksplisit.
Dan buat lo yang udah main game pertamanya, ada banyak koneksi dan petunjuk kecil yang bikin pengalaman main makin “wah”.
Plus dan Minus Little Nightmares II
Kelebihan:
-
Visual artistik dan atmosfir yang bikin nagih
-
Cerita yang dalam walau tanpa dialog
-
Musik dan sound design yang top tier
-
Puzzle menantang tapi gak bikin frustrasi
-
Karakter-karakter memorable (terutama musuh!)
Kekurangan:
-
Durasi game relatif pendek
-
Kontrol kadang terasa kurang responsif
-
Beberapa bagian trial-and-error bisa bikin kesel
Little Nightmares II adalah salah satu game horor unik yang wajib dicoba, bahkan buat lo yang gak terlalu suka genre horor. Gamenya lebih ke “horor psikologis” yang elegan dan nggak murahan. Visual keren, gameplay cukup variatif, dan ceritanya bikin mikir.
Cocok buat lo yang suka game dengan storytelling halus, desain atmosfer kuat, dan puzzle-puzzle ringan tapi kreatif. Meski durasinya gak panjang, game ini ninggalin kesan yang dalem dan bikin lo mikir lama setelah selesai main.
Jadi, siap buat masuk lagi ke dunia mimpi buruk yang indah? Little Nightmares II bakal kasih lo petualangan gelap yang gak bakal lo lupain.
Tolong untuk tidak meninggalkan link sampah didalam komentar, berkomentarlah dengan bijak dan relevan dengan isi artikel diatas.